Hal itu terungkap dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sidomulyo Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang digelar di lapangan desa Sidorejo, Rabu (2/2/2022).
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto mengungkapkan terdapat beberapa titik Jalan koridor di wilayah Kecamatan Sidomulyo, Way Panji dan Palas yang akan dibangun tahun ini, dengan jarak keseluruhan yakni 28,680 km dan biaya pembangunan sebesar Rp. 46 miliar.
Jalan Koridor yang akan dibangun, yaitu terdapat di desa Talang Baru hingga desa Sidomulyo dengan jarak 3,500 km. Kemudian, dari Desa Sidomulyo hingga desa Sidoharjo dengan jarak 8,88 km dan Jalan Koridor desa Sidoharjo hingga desa Sidomakmur dengan jarak 5,5 km.
Selanjutnya, Jalan Koridor desa Sidomakmur hingga desa Bumidaya dengan jarak 4,04 km dan yang terakhir, yaitu Jalan Koridor desa Bumidaya hingga desa Palas Bangunan dengan jarak 6,7 km.
“Tahun ini dibangun nih jalannya, harapan saya pak Kades lebih giat lagi untuk gotong royongnya. Tadi saya berhenti di jembatan desa Sidowaluyo, banyak tanaman-tanaman dan rumput liarnya. Kalau butuh alat berat bikin surat, coba gotong royong. Jangan minta pembangunan tapi gak dirawat,” ungkapnya.
Kemudian, Nanang juga menjelaskan kegiatan Musrenbang RKPD Tingkat Kecamatan merupakan bagian dari proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan.
Atas dasar tersebut, Nanang menegaskan, agar Pemerintahan Kecamatan dan Desa dapat terus menggali potensi-potensi yang terdapat di wilayahnya, guna meningkatkan perekonomian masyarakat yang sempat menurun akibat adanya wabah virus korona.
“Pak Kades lihat potensi daerahnya, apa yang dibutuhkan untuk menumbuhkan ekonomi di desa. Pemerintah pusat telah membagikan DD (Dana Desa) langsung dikelola oleh Desa, maka saya minta pak Kades bisa memetakan desanya. Potensinya dilihat,” katanya.
Terlebih lagi, Nanang mengungkapkan, saat ini Kabupaten Lampung Selatan telah masuk dalam wilayah kategori miskin. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pergerakan masyarakat dan para pengusaha yang disebabkan pandemi Covid-19.
“Lampung Selatan sekarang masuk dalam wilayah kategori miskin. Akibat pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil akibat pandemi Covid 19. Pemerintah Kabupaten tidak bisa berdiri sendiri, butuh bantuan dari Kecamatan dan Desa untuk terus menjaga, menyosialisasikan protokol kesehatan dan lingkungan,” ungkapnya.
Meski demikian, Nanang juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan saling mengingatkan dalam menerapkan protokol Kesehatan Covid-19.
“Kuncinya adalah kita bersama-sama menjaga protokol kesehatan, tidak berhenti, terus menerus. Kita sudah merasakan 2 tahun kita vakum segala-galanya, aktifitas kita dibatasi. Hingga saat ini alhamdulillah lampung selatan level 1. Tapi bukan berarti, semau kita. Tidak menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Nanang berharap, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan berkelanjutan, pergerakan masyarakat juga dapat kembali pulih seperti sedia kala. Dengan demikian, akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi daerah.
“Mudah-mudahan seluruh elemen masyarakat dapat menjaga protokol kesehatan. Kuncinya kepedulian, kebersamaan dan gotong royong. Pertumbuhan ekonomi kita terganggu, pembangunan kita terganggu. Maka harapan saya, seluruh elemen peduli untuk menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan Sidomulyo, Anggota DPRD Lampung Selatan, Sekda Thamrin beserta pejabat utama dan Kepala OPD dilingkup Pemkab Lampung Selatan, Ketua TP PKK Lampung Selatan Hj. Winarni serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Yani. (ptm/red).