KALIANDANEWS, BANDAR LAMPUNG -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung gelar pendidikan dan latihan (diklat) wartawan muda angkatan III tahun 2024.
Kegiatan yang di pusatkan di Balai wartawan Hi. Solfian Ahmad Bandar Lampung itu dihadiri seratus peserta dari berbagai perwakilan PWI kabupaten/kota Se - Lampung. diantaranya, Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Timur, Metro, Lampung Barat, Pringsewu, dan Pesawaran. pada Rabu 29/05/24
Mengawali acara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dalam hal, di wakili oleh staf ahli bidang ekobang Zainal Arifin secara resmi membuka kegiatan diklat di hadapan ratusan peserta dan para pengurus PWI Lampung yang hadir memadati lantai tiga balai wartawan tersebut.
Di tempat yang sama dalam sambutannya, ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menuturkan sebagai calon anggota PWI, peserta wajib ikut serta dalam kegiatan diklat yang di selenggarakan oleh PWI.
" jadi diklat ini sebagai pintu gerbang salah satu syarat untuk menjadi keanggotaan PWI, dengan beberapa tahapan yakni anggota PWI biasa, hingga menuju Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari tingkat Muda, Madya, Utama " jelas Ketua PWI Lampung.
Diketahui, jika sudah mengikuti diklat wartawan muda, maka anggota mengabdi selama dua tahun untuk mendapat kartu anggota " itu memang sudah menjadi peraturan PWI sejak dahulu, di sisi lain diklat ke III ini momennya pas, di tanggal 29 mei ini bertepatan dengan HUT PWI Lampung, jadi selamat bertugas untuk calon anggota PWI dan semangat." Tambahnya
Di tempat yang sama Syahroni Yusuf sebagai pemateri photografi jurnalistik juga menjelaskan teknik pengambilan subjek fakta degan foto dan di pasang di sebuah rilis karya jurnalis harus sesuai dengan kontek isi rilis atau berita.
" Saya melihat sekarang nilai-nilai karya foto jurnalistik ini sekarang sudah mulai minim,
hal terpenting fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang berlandaskan pada fakta objek" sindir syahroni ketika memberikan materi.
" Hal yang sama, keunggulan dari foto jurnalis adalah mampu mengatasi keterbatasan manusia pada huruf dan kata, sedangkan aspek foto jurnalis yaitu mengandung unsur-unsur fakta, informatif dan mampu bercerita, perlu juga memperhatikan nilai estetika dan sentuhan seni yang menjadi nilai tambah dari produk jurnalistik" imbuh pemateri fotografi jurnalis itu.
Sementara di penghujung acara, Munizar selaku wakil ketua bidang pendidikan PWI Provinsi Lampung menambahkan, pentingnya menata bahasa dalam penulisan dan di dalam sebuah karya jurnalis harus menggunakan bahasa baku.
" Maka dari itu, kuasai lah materi yang sudah kami sampaikan tadi, jaga nama baik marwah PWI, pegang teguh kode etik jurnalistik dan ceritakan apa yang ada dan fakta " tutupnya
(Agus j/don)